Alhamdulillah
Bulan Ramadhan tahun 1432 H ini di Pondok Pesantren Al-Azhar mengkaji
Kitab ini, semoga terjemahan Kitab Kuning dalam bahasa Indonesia ini
bermanfaat bagi antum semua. Amin.
Fasal 1
1.
Makalah ke satu : diriwayatkan dari Nabi SAW, sesungguhnya Beliau
bersabda (Ada dua perkara, tidak ada sesuatu yang lebih utama dari dua
perkara tersebut, yaitu iman kepada Allah dan berbuat kebajikan kepada
sesama muslim). Baik degan ucapan atau kekuasaannya atau dengan hartanya
atau dengan badannya.
RasuuluLlah
SAWW bersabda, (barang siapa yang pada waktu pagi hari tidak mempunyai
niat untuk menganiaya terhadap seseorang maka akan diampuni dosa-dosanya
yang telah lalu. Dan barang siapa pada waktu pagi hari memiliki niat
memberikan pertolongan kepada orang yang dianiaya atau memenuhi hajat
orang islam, maka baginya mendapat pahala seperti pahala hajji yang
mabrur).
Dan
Nabi SAW bersabda (Hamba yang paling dicintai Allah Ta’ala adalah yang
paling bermanfaat bagi orang lain. Dan amal yang paling utama adalah
membahagiakan hati orang mukmin dengan menghilangkan laparnya, atau
menghilangkan kesusahannya, atau membeyarkan hutangnya. Dan ada dua
perkara, tidak ada sesuatu yang lebih buruk dari dua tersebut yaitu
syirik kepaad Allah dan mendatangkan bahaya kepada kaum muslimin). Baik
membahayakan atas badannya, atau hartanya. Karena sesungguhnya semua
perintah Allah kembali kepada dua masalah tersebut. Mengagungkan Allah
dan berbuat baik kepada makhluknya, sebagaimana firman Allah Ta’ala
Dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan firman Allah Ta’ala
Hendaklah kamu bersyukur kepadaKu dan kepada kedua orang tuamu.
2. Makalah ke dua : Nabi SAW bersabda, (wajib bagi kamu semua untuk duduk bersama para ‘Ulama)
artinya yang mengamalkan ilmunya, (dan mendengarkan kalam para ahli hikmah) artinya orang yang mengenal Tuhan. (Karena sesungguhnya Allah Ta’ala akan menghidupkan hati yang mati dengan cahaya hikmah-ilmu yang bermanfaat- sebagaimana Allah menghidupkan bumu yang mati dengan air hujan). Dan dalam riwayat lain dari Thabrani dari Abu Hanifah “Duduklah kamu dengan orang dewasa, dan bertanyalah kamu kepada para ‘Ulama dan berkumpulah kamu dengan para ahli hikmah” dan dalam sebuah riwayat, “duduklah kamu degan para ulama, dan bergaulah dengan kubaro’ ”. Sesungguhnya Ulama itu ada dua macam, 1. orang yang alim tentang hukum-hukum Allah, mereka itulah yang memiliki fatwa, dan 2. ulama yang ma’rifat akan Allah, mereka itulah para hukama’ yang dengan bergaul dengan mereka akan dapat memperbaiki akhlak, karena sesungguhnya hati mereka telah bersinar sebab ma’rifat kepada Allah demikian juga sirr / rahasia mereka telah bersinar disebabkan nur keagungan Allah. Telah bersabda Nabi SAW, akan hadir suatu masa atas umatku, mereka menjauh dari para ulama dan fuqaha, maka Allah akan memberikan cobaan kepada mereka dengan tiga cobaan, 1. Allah akan menghilangkan berkah dari rizkinya. 2. Allah akan mengirim kepada mereka penguasa yang zalim 3. Mereka akan keluar meninggalkan dunia tanpa membawa iman kepada Allah Ta’ala Na’udzubiLlahi min dzaalik.