Rabu, 11 Februari 2015

Amalan Menjelang Tidur anda

Ketika hari telah larut malam dan kantuk mulai menyerang seorang pasti ingin segera menyerahkan diri kepada kasur dan ranjang. Akan tetapi bagi seorang muslim penyerahan itu harus disertai dengan rasa pasrah yang mendalam. Pasrah kepada Allah swt dengan berdo’a dan berdzikir telebih dahulu. Sebagaimana diajarkan Rasululah saw kepada Sayyidah Aisyah ra.
Dalam sebuah haditsnya Rasulullah saw pernah berkata kepada Aisyah “Janganlah engkau tidur sebelum mengerjakan empat hal. Pertama menghatamkan al-Qur’an. Kedua menjadikan para Nabi sebagai pemberi syafaat bagimu. Ketiga meminta ridha dari semua kaum muslimin. Keempat melaksanakan haji dan Umrah”. Kemudian Aisyah menjawab “bagaimana aku bisa melakukan keempat hal tersebut?” seraya tersenyum Rasulullah saw berkata “Apabila engkau membaca surat al-Ikhlas tiga kali, maka seakan-akan engkau telah menghatamkan al-Qur’an. Dan apabila engkau bershalat kepadaku dan kepada semua Nabi-Nabi maka engkau sama dengan menjadikan kami sebagai pemberi syafaatmu. Dan apabila engkau beristighfar untuk kaum muslimin, maka engkau telah menjadikan mereka ridha kepadamu. Dan terakhir apabila engkau membaca tasbih seolah engkau telah melaksanakan haji dan umrah.
Demikianlah petunjuk dari Rasulullah saw kepada Aisyah. Bacaan selengkapnya adalah sebagai berikut:
قل هو الله أحد ... (3)
(Qul huwallau ahad ... hingga selesai di baca sebanyak 3x)
 
اللهم صل على سيدنا محمد وعلى جميع الأنبياء والمرسلين (3)
(Allahumma shalli ala sayyidina Muhammadin wa ala jami’il anbiya’ wal mursalin, 3x)
 
اللهم اغفرلى ولولدي ولجميع المسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات (1)
(Allahummaghfirli wa liwalidayya wa li jami’il muslimin wal muslimat wal mu’minin wal mu’minat, 1x)
 
سبحان الله والحمد لله ولا اله الا الله والله اكبر ولا حول ولا قوة الا بالله العلي العظيم (7)
(Subhanallah wal hamdulillah wa la ilaha illallah wallahu akbar, wa la haula wa la quwwata illa billahil aliyyil adhim, 7x) 

Itulah amalan yang diajarkan Rasulullah menjelang tidur. Sebagaimana yang diajarkan beliau kepada Sayyidah Aisyah

Rabu, 10 Desember 2014

Kaget karena Gledek dalam Shalat

Waktu hujan telah tiba, geluduk dan geledek sering menyambar tak terduga. Membuat kaget mereka yang tidak siap mendengarnya. Kaget itu menyebabkan seseorang lupa. Lupa tentang apa yang dilakukan dan dipikirkannya. Lalu bagaimanakah jika datang geledek sedangkan kita lagi shalat? Pastilah geledek tetap saja berbunyi walaupun kita shalat. Masalahnya apakah shalat kita tidak batal karena kaget yang mendadak bahkan juga sampai melupakan bacaan bahkan juga tindakan dalam shalat kita?
Kaget tidak termasuk dalam perkara yang dapat membatalkan shalat, apapun sebabnya. Hanya saja keraguan mengenai bacaan dan tindakan shalat yang dikarenakan kaget mendadak hendaknya diulang saja seingatnya. Misalkan apakah ayat ‘hdinash shirthal mustaqim’ sudah dibaca atau belum, hendaknya dalam kasus ini diulang saja. Sebagaimana diterangkan dalam kitab Fathul Muin
واستأنف وجوبا ان شك فيه قبله أى التمام كما لوشك هل قرأها اولا لأن الأصل عدم قرائتها وكالفاتحة فى ذلك سائر الاركان
Dan wajiblah seseorang memulai lagi membaca fatihah jika ia ragu sebelum sempurna bacaannya. Sebagaimana dia ragu apakah sudah dibacanya fatihah atau belum. Karena pada hakikatnya yang asal adalah belum membaca. Demikian juga denagn rukun-rukun yang lain

sumber : http://www.nu.or.id

Selasa, 25 November 2014

Adab Bergaul



Ketahuilah bahwa ‘sahabatmu’ yang tak pernah ber­pisah denganmu entah dalam keadaan diam, bepergian, tidur, diam, bahkan dalam hidup dan matimu adalah Tuhan Penciptamu. 

Selama engkau mengingatNya, niscaya Dia menjadi Teman dudukmu’. Sebab, Allah Swt. berkata, “Aku adalah teman duduk bagi orang yang berzikir pada-Ku.” 
Selama hatimu sedih karena tak mampu menunaikan kewajiban agamamu, maka Dia se­nantiasa menyertaimu. Sebab Allah Swt. berkata, 
“Aku berada bersama mereka yang hatinya sedih karena-Ku.” 
Apabila engkau betul-betul mengenali-Nya, niscaya engkau akan menjadikan-Nya sebagai ‘sahabat’ dan niscaya engkau akan meninggalkan yang lainnya. Jika engkau tak mampu melaksanakan hal itu setiap waktu, maka eng­kau harus menyediakan waktu di malam dan di siang hari untuk kau pergunakan berkhalwat bersama Tuhan dan merasakan kenikmatan bermunajat kepada-Nya. 

Ber­kenaan dengan hal itu, engkau harus mengetahui adab­-adab menjalin hubungan dengan Tuhan. Yaitu, menun­dukkan kepala, menjaga pandangan mata, mengkonsen­trasikan pikiran, senantiasa diam, menenangkan anggota badan, segera mengerjakan perintah, meninggalkan la­rangan, tidak menolak takdir, senantiasa berzikir dan berpikir, mengutamakan yang hak atas yang batil, putus asa dari makhluk, tunduk dengan perasaan hormat, ri­sau diliputi oleh rasa malu, tenang dalam berusaha ka­rena yakin atas jaminan-Nya, bertawakal kepada karunia Allah Swt. 

Semua ini harus menjadi karaktermu sepan­jang siang dan malam. Itulah adab menjalin hubungan dengan ‘Teman yang tak pernah berpisah denganmu.’ Adapun semua makhluk, dalam waktu tertentu akan berpisah denganmu.

Pengajian Rutin Bulan November

Assalamu'alaikum Wr Wb

Alhamdulillahirobil 'alamin Washolatu Wassalamu 'Ala Muhamadin Washolatu Wassalamu 'Ala Asrofil Anbiya iwal Mursalin Wa'ala 'Alihi Washohbihi Ajmain, Amma badu.

Kepada Para Jamaah Majlis Ta'lim Ittihadussyubban Yang Di Rahmati Allah

Sehubungan pada bulan ini pengajian rutin ittihadussyubban akan di laksanakan Pada:


Hari/Tgl  : Rabu 28 November
Pukul       : 19 30 s/d Selesai
Tempat    : Aula Bapak Nano/Herman
Acara       : Pengajian Rutin
Tema I    :Kajian Kitab Fiqih (Kasifatussaja)
Tema II   :Kajian Kitab Tasyawuf ( Nashoihul Ibad)

Part II
Santunan Persalinan
Santunan Persalinan Yang insyaallah akan diberikan oleh bapak ketua Majlis Ta'lim Ittihadussyubban
Dalam hal ini ada empat (4) jama'ah yang mendapat santunan persalinan
Rencana :

1.Bpk Ust Solehuddin
2.Bpk  Bahrul Ulum
3.Bpk Toriin
4.Bpk wiharno. 

Part III
Istighosahan

Istighosah akan dimulai Setelah pukul  00:01 s/d selesai

Demikianlah rangkaian acara untuk pengaajian rutin yang akan diselenggarakan Tanggal 28 November 2014
Atas perhatianya Kami ucapkan Banyak Terima kasih

Wassalamu'alaikum Wr Wb.

Rabu, 19 November 2014

Ingin Shalat Tapi Tidak hafal Bacaan Shalat ?

Sholat lah Sebelum Engkau Disholati

Shalat adalah ibadah yang mempunyai gerakan gerakan dan bacaan tertentu seperti yang telah dicontohkan oleh Rasulullah saw.
Jika ada orang yang ingin shalat tetapi tapi tidak hafal bacaan shalat, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam hal seperti ini.

Pertama, orang yang sama sekali tidak tahu bacaan shalat, ia boleh melaksanakan sesuai dengan kemampuan yang ia miliki. Minimal bisa mengucapkan takbir “Allahu Akbar”. Jika tidak bisa, maka berusahalah untuk menghafalnya.


Setelah bertakbir, dia bisa melafalkan surat Al-Fatihah. Jika sudah hafal bacaan Al-Fatihah dan hanya surat itu yang baru ia hafal, hal tersebut tidak menjadi kendala untuk melaksakan shalat.

Jika ia belum menghafal Al Fatihah ia dibolehkan untuk membaca zikir apa saja yang sesuai dengan kemampuannya. Ucapan zikir ini kira-kira sama dengan jumlah kalimat Al Fatihah. Dengan kata lain, jika seseorang tidak mampu menghafal bacaan shalat, maka sebaiknya ia berzikir baik rukuk maupun sujud beserta gerakan-kerakan shalat lainnya.

Para ulama menyandarkan hal tersebut pada hadis berikut ini:

“Datang seorang laki-laki menemui Nabi saw, kemudian ia berkata, ‘Aku tidak bisa mengambil (hafal) sesuatu pun dari Al Qur an, maka ajarilah aku dengan sesuatu yang dapat menjadi penggantinya’ Maka Rasulullah saw bersabda, ‘Ucapkanlah Subhanallah, Alhamdulillah, La ilaha illallah, Allahu Akbar, dan La haula wala quwwata illa billahil aliyyil adzim…” (HR Abu Daud dan Ahmad)

Dengan demikian, tidak hafal bacaan Al Qur an dan bacaan lain di dalam shalat bukan menjadi penghalang untuk melaksanakan shalat. Bahkan, jika ia sama sekali belum hafal zikir-zikir, cukuplah baginya hanya dengan gerakan tanpa ada bacaan.

Sholatlah Sebelum  Engkau Disholati